28
AGS
Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Ruth Oldrina Margareth Tobing mewakili Plt. Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Suti Saidah menghadiri kegiatan workshop Raising Awereness To Manage Enviromental Risk sekaligus sebagai pemateri pada acara tersebut, Sabtu (15/3).
Acara yang digelar di gedung GKPI Sriwijaya, Kota Medan turut dihadiri para pemuka agama, mahasiswa serta aktivis dan penggiat lingkungan di Kota Medan.
Pembahasan pada acara ini terkait isu lingkungan hidup dan bagaimana menghadapi berbagai ancaman, mulai dari perubahan iklim hingga polusi. Salah satu program pembangunan rendah karbon di Indonesia adalah Low Carbon Development Indonesia (LCDI) yaitu program yang dikembangkan oleh kementerian PPN/BAPPENAS untuk mendukung iklim investasi hijau, dimana di Kota Medan sendiri, LCDI dilakukan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan eksploitasi sumber daya alam.
Pembangunan rendah karbon yang sudah dilakukan pemerintah Kota Medan saat ini seperti, mengganti bus diesel menjadi bus listrik, menyelenggarakan kegiatan car free day setiap hari minggu, melakukan pemantauan kualitas udara di Wilayah Kota Medan secara continue dan real time melalui AQMS, pembentukan TPS 3R, dan lain sebagainya.
Dalam semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan, secara seremonial diserahkan 40 tanaman hasil kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Medan kepada peserta hadirin.
Melalui acara ini diharapkan dapat memberi kesadaran sekaligus mengajak semua stakeholder, warga masyarakat, serta aktivis dan penggiat lingkungan untuk sama-sama berpatisipasi dan mendukung seluruh program kegiatan di Kota Medan dalam mewujudkan Kota Medan menjadi Kota Zero Emission.
"Kalau Bukan Kita Siapa Lagi?"